STP merupakan protokol pada jaringan
layer 2 / switch yang memiliki fungsi utama untuk menghindari adanya
switching loop. STP bekerja Memonitor seluruh link pada jaringan, dan
memblok link yang tidak perlu untuk memastikan tidak terjadi loop
pada jaringan.
Cara Kerja STP
pertama STP memilih satu switch untuk
dijadikan root bridge yang akan meneruskan frame pada semua portnya
dan bertindak sebagai patokan untuk switch lain pada jaringan.
Setelah semuanya setuju root bridge yang dipilih, seluruh switch
harus memilih satu port sebagai root port / port yang mengarah ke
root bridge. Sedangkan seluruh port pada Root Bridge dijadikan
sebagai designated port / port yang arahnya meninggalkan Root Bridge.
Setelah semua itu dilakukan, seluruh port yang ada yang bukan
merupakan port Root dan port Designated akan diblok, untuk
menghindari terjadinya switching loop.
Pemilihan Root Bridge
Root Bridge dipilih berdasarkan
priority terendah yang dimiliki switch, apabila memiliki priority
yang sama maka switch dengan MAC address terendah yang akan menjadi
Root Bridge.
Agar lebih jelas, Langsung saja kita
LAB kan. Berikut ini ropologi yang digunakan,
dari topologi yang dibuat pada packet
tracer diatas, sudah terlihat ada satu port pada Switch1 yang mati.
Lihat menggunakan perintah show
spanning-tree
Kita lihat pada Root ID / identitas
Root Bridge, Root Bridge memiliki priority default yaitu 32768 tetapi
disitu tertulis 32769, dengan MAC address 0001.C9B9.B394 ,berbeda dan
lebih rendah dibanding dengan Bridge ID 0060.3E8D.B14C, jadi
Switch1 bukan merupakan Root Bridge.
Pada bagian interface, seperti yang
sudah dijelaskan bahwa Switch selain Root Bridge harus memilih satu
port yang menuju Root bridge sebagai Root Port, dan lainya akan
diblok.
Fa0/1 bertidak sebagai Root dengan
status forward (FWD), Fa0/2 sebagai link Alternate (Altn) dengan
status Blok (BLK). Port yang dipilih sebagai root adalah yang
memiliki bandwith lebih besar.
Pada switch kedua tertulis “this
bridge is the root” artinya bridge inilah yang menjadi root bridge.
Pada bagian interface, kedua portnya
sebagai Designated port dan statusnya forward.
Kita bisa merubah Switch yang menjadi
Root Bridge dengan mengubah pritority nya.
Misal kita jadikan Switch1 sebagai Root
Bridge nya,
kita bisa merubah priority dari 0
sampai 4096, jika kita pilih 0 maka switch tersebut akan selalu
menjadi Root Bridge.
Sekarang, FastEthernet 0/2 pada switch
2 yang diblok, coba konfigurasi berikut ini.
Tunggu sebentar dan lihat apa yang
terjadi.
No comments:
Post a Comment