Monday, March 25, 2013

Mengenal Spanning Tree Protocol

Spanning Tree Protocol
STP merupakan protokol pada jaringan layer 2 / switch yang memiliki fungsi utama untuk menghindari adanya switching loop. STP bekerja Memonitor seluruh link pada jaringan, dan memblok link yang tidak perlu untuk memastikan tidak terjadi loop pada jaringan.

Cara Kerja STP
pertama STP memilih satu switch untuk dijadikan root bridge yang akan meneruskan frame pada semua portnya dan bertindak sebagai patokan untuk switch lain pada jaringan. Setelah semuanya setuju root bridge yang dipilih, seluruh switch harus memilih satu port sebagai root port / port yang mengarah ke root bridge. Sedangkan seluruh port pada Root Bridge dijadikan sebagai designated port / port yang arahnya meninggalkan Root Bridge. Setelah semua itu dilakukan, seluruh port yang ada yang bukan merupakan port Root dan port Designated akan diblok, untuk
menghindari terjadinya switching loop.

Pemilihan Root Bridge
Root Bridge dipilih berdasarkan priority terendah yang dimiliki switch, apabila memiliki priority yang sama maka switch dengan MAC address terendah yang akan menjadi Root Bridge.

Agar lebih jelas, Langsung saja kita LAB kan. Berikut ini ropologi yang digunakan,
dari topologi yang dibuat pada packet tracer diatas, sudah terlihat ada satu port pada Switch1 yang mati.
Lihat menggunakan perintah show spanning-tree


Kita lihat pada Root ID / identitas Root Bridge, Root Bridge memiliki priority default yaitu 32768 tetapi disitu tertulis 32769, dengan MAC address 0001.C9B9.B394 ,berbeda dan lebih rendah dibanding dengan Bridge ID 0060.3E8D.B14C, jadi Switch1 bukan merupakan Root Bridge.
Pada bagian interface, seperti yang sudah dijelaskan bahwa Switch selain Root Bridge harus memilih satu port yang menuju Root bridge sebagai Root Port, dan lainya akan diblok.
Fa0/1 bertidak sebagai Root dengan status forward (FWD), Fa0/2 sebagai link Alternate (Altn) dengan status Blok (BLK). Port yang dipilih sebagai root adalah yang memiliki bandwith lebih besar.


Pada switch kedua tertulis “this bridge is the root” artinya bridge inilah yang menjadi root bridge.
Pada bagian interface, kedua portnya sebagai Designated port dan statusnya forward.

Kita bisa merubah Switch yang menjadi Root Bridge dengan mengubah pritority nya.
Misal kita jadikan Switch1 sebagai Root Bridge nya, 


kita bisa merubah priority dari 0 sampai 4096, jika kita pilih 0 maka switch tersebut akan selalu menjadi Root Bridge.
Sekarang, FastEthernet 0/2 pada switch 2 yang diblok, coba konfigurasi berikut ini.

Tunggu sebentar dan lihat apa yang terjadi.

No comments:

Post a Comment